Minggu, 02 November 2014

Kota Dalam Kabut

Hari ini tanggal dua bulan November tahun dua kosong satu empat. Menurut pelajaran saat SD, bulan ini adalah bulan dengan curah hujan tinggi, yaaaa bulan yang berakhiran -ber biasa disebut bulan-bulan hujan, tapi semua kembali kepada keputusan Sang Pencipta Hujan.Seperti judul postingan ini, kota ini masih diliputi kabut, meski agak sedikit berkurang dengan bantuan hujan buatan. Setiap sudut kota ini begitu merindukan tetes hujan demi menghilangkan kabut pekat yang menyesakkan dada.

Kota ini sungguh dipenjara kabut. Kabut yang diciptakan oleh secuil kerakusan tapi "dinikmati" banyak paru-paru. Pagi, siang, sore semua redup dengan sinar matahari yang dihalang-halangi kabut.
Semoga kabut segera berlalu, jangan sampai paru-paru anak bangsa diliputi kabut asap.

Senin, 17 Februari 2014

Banda Aceh, Kota Unik (Bag.1)

Sejarah bangsa ini pernah mengisahkan tentang kegigihan orang Aceh mempertahankan tanah mereka dari penjajah. Bahkan penjajah harus memberi "tugas tambahan" kepada seorang Snock Hurgronje untuk menyusup sebagai orang aceh dan beraktifitas bersama masyarakat mereka karena tanah rencong tidak akan pernah takluk di bawah kekuatan sebesar apapun. Patriotisme Teuku Umar, teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien, Cut Meutia, Daud Beureuh sudah lekat di kepala sejak duduk di sekolah dasar, dan hari ini saya diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah kelahiran Panglima Polim.