Kelelahan yang mencapai limit tertinggi melanda seluruh anggota kelas, segala usaha yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah workshop sia- sia belaka. Hah, cucuran keringat dan tetesan air mata sudah tak berarti dan tak bernilai. Begadang yang dilakoni juga bernilai nol.....
begadang jangan begadang,
bila tiada artinya,
begadang boleh saja,
asal ada gunanya.....
Lantunan lagu Om Roma Irama seakan menyindir aktivitas begadang kami yang tak kunjung membuahkan hasil.
Raut- raut lelah terpampang di wajah- wajah anak TCA06, sebagian ada yang masih berharap alat yang mereka buat membuahkan hasil, sebagian lagi hanya bertopang dagu meratapi nasib.
Kawan, inilah hidup, sangat melelahkan.....
Tapi disinilah semuanya akan diuji, siapa jati diri kita yang sebenarnya akan diuji saat kita dihadapkan pada masalah- masalah pelik dalm hidup ini, apakah kita akan lari dari masalah itu atau tetap bertahan untuk mencari jalan keluar? Pilihan terletak di tangan kita, yang perlu kita ketahui Tuhan selalu menurunkan jalan keluar bersamaan dengan turunnya masalah.
Sekarang bagaimana kita menyikapi masalah yang dianugrahkan untuk kita....
Pelajaran untuk hari ini selesai......hahahahahahahaha
Saya stressssss......
Sabtu, 13 Desember 2008
Kamis, 04 Desember 2008
Waktunya Berkorban
Tanpa terasa idul adha datang lagi, pikiran kita pasti melayang jauh ke zaman nabi Ibrahim yang ikhlas mengorbankan putranya Ismail demi mengikuti perintah Allah SWT. Ya, semua kita pasti mengetahui sejarah pengorbanan pertama itu, namun tidak semua kita yang tahu makna dasar dari berkorban itu sendiri.
huh, serius amat sih.....
okay brotha n sista, sebagai kaum muda kita ga boleh acuh tak acuh dengan hal ini, apalagi sebagai muslim kita mesti tahu dan mampu mengaplikasikan makna dari berkorban yang sejati.
Berkorban bukan hanya nyumbang hewan ternak untuk dibagika- bagikan pada fakir miskin tapi berkorban yang sejati terletak pada keikhlasan dan ketulusan hati.
ups tunggu dulu, ga mudah untuk tanamkan keikhlasan dan ketulusan dalam hati manusia, apalagi manusia zaman sekarang yang semuanya dinilai dengan pamrih....
Itu semua perlu pembelajaran yang sangan lama dan berkesinambungan, tapi yang pasti sebagai kaun muda yang ngerasa memiliki agama ini, kita harus tunjukin kalo kita mampu berkorban dengan ikhlas meski kita belum mampu berkorban secara besar.
huh, serius amat sih.....
okay brotha n sista, sebagai kaum muda kita ga boleh acuh tak acuh dengan hal ini, apalagi sebagai muslim kita mesti tahu dan mampu mengaplikasikan makna dari berkorban yang sejati.
Berkorban bukan hanya nyumbang hewan ternak untuk dibagika- bagikan pada fakir miskin tapi berkorban yang sejati terletak pada keikhlasan dan ketulusan hati.
ups tunggu dulu, ga mudah untuk tanamkan keikhlasan dan ketulusan dalam hati manusia, apalagi manusia zaman sekarang yang semuanya dinilai dengan pamrih....
Itu semua perlu pembelajaran yang sangan lama dan berkesinambungan, tapi yang pasti sebagai kaun muda yang ngerasa memiliki agama ini, kita harus tunjukin kalo kita mampu berkorban dengan ikhlas meski kita belum mampu berkorban secara besar.
Langganan:
Postingan (Atom)