Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label islam. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Januari 2013

Pesan Terakhir Imam Hasan Al-Banna (Re-post)

 Agak buntu inspirasi untuk menulis, jadi re-post yang ini saja Semoga bermanfaat.

Bismillahirrahmaanirrahiim
Wahai MUJAHID DAKWAH!
Puluhan tahun lamanya, pendengaran, pergaulan, ketekunan, kegiatan berjuang, karena jerih payah dan banting tulang yang tiada hentinya, engkau telah kaya dengan pengalaman. Engkau sekarang telah jadi. Engkau telah memiliki pengertian dan ukuran, engkau telah turut menentukan jarum sejarah seperti orang lama. Engkau telah sampai pula ke batas sejarah, kini dan nanti.

Selasa, 05 April 2011

Hidup dan Kematian, Setipis Kulit Ari

Cuaca kota ini begitu cerah, orang-orang bergegas melakukan aktivitas masing-masing. Deru mesin kendaraan menandakan kesibukan tingkat tinggi sedang melanda kota ini. Mobil-mobil terjebak macet, kendaraan roda dua berseliweran dengan kecepatan tinggi saling salip antara celah kendaraan roda empat, semua berpacu dengan waktu.

Keramaian kota pagi ini membuat setiap orang meningkatkan kewaspadaan berkendara demi keselamatn hingga di tujuan. Kurang sedikit kewaspadaa, suatu yang fatal akan terjadi.
Namundemikian, tak yang mampu memprediksi apa yang akan terjadi di tengah kesemrawutan kota pagi ini.

Ya, terkadang kehati-hatian penuh telah kita lakukan, tapi takdir berkata lain. Ada-ada saja yang terjadi yagn membuat kita celaka bahkan kehilangan nyawa.
Inilah yang harus kita waspadai, kematian tiba-tiba yang tak disangka. Tanpa sakit, tanpa peringatan Ah, begitulah kematian, bagai sebuah momok yang selalu menguntit kemanapun kita pergi, seaman apapun tempat itu menurut kita, sehati-hati apapun kita, tetap terselip kematian diantaranya. Bagaimanapun cara kita untuk menghindarinya, kematian itu pasti datang, kapan, dimana, sedang apa, tak ada satupun yang mengetahuinya. Jadi apa yang harus dilakukan?

Saatnya kita berkaca, apakah kondisi kita dalam keadaan siap saat kematian menjemput? Jangan pernah berfikir akan selamat dari kematian, seaman apapun tempat kita berlindung. Mulai detik ini mari kita coba berfikir bagaimana kita menyambut kematian dengan sukacita, dengan kesiapan penuh menghadapi alam baru.
Jangan pedulikan bagaiman cara, tempat, dan sebab kemtaian yang akan menjemput kita. Mari kita sejenak merenung tentang persiapan kita menemui kematian, apapun caranya, dimanapun tempatnya, dan kapanpun waktunya.
Semoga kita diambil dalam kondisi muslim yang sempurna.

Kamis, 04 Desember 2008

Waktunya Berkorban

Tanpa terasa idul adha datang lagi, pikiran kita pasti melayang jauh ke zaman nabi Ibrahim yang ikhlas mengorbankan putranya Ismail demi mengikuti perintah Allah SWT. Ya, semua kita pasti mengetahui sejarah pengorbanan pertama itu, namun tidak semua kita yang tahu makna dasar dari berkorban itu sendiri.

huh, serius amat sih.....
okay brotha n sista, sebagai kaum muda kita ga boleh acuh tak acuh dengan hal ini, apalagi sebagai muslim kita mesti tahu dan mampu mengaplikasikan makna dari berkorban yang sejati.
Berkorban bukan hanya nyumbang hewan ternak untuk dibagika- bagikan pada fakir miskin tapi berkorban yang sejati terletak pada keikhlasan dan ketulusan hati.

ups tunggu dulu, ga mudah untuk tanamkan keikhlasan dan ketulusan dalam hati manusia, apalagi manusia zaman sekarang yang semuanya dinilai dengan pamrih....
Itu semua perlu pembelajaran yang sangan lama dan berkesinambungan, tapi yang pasti sebagai kaun muda yang ngerasa memiliki agama ini, kita harus tunjukin kalo kita mampu berkorban dengan ikhlas meski kita belum mampu berkorban secara besar.