Kamis, 17 September 2015

Ini tentang jodoh, eh rahasia, eh bukan.entahlah.

"Tidak disangka, ternyata kami berjodoh, padahal pas temenan ga punya rasa apa-apa"

"Baru kenal satu bulan, kami ngerasa klop, lalu nikah. Luar biasa kan"

Kalimat-kalimat diatas hanya sedikit contoh ungkapan orang-orang yang merasa mendapat surprise ketika berjumpa dengan jodoh mereka. Pastinya masih banyak kalimat-kalimat yang menunjukkan decak kagum dan ketidakpercayaan tentang misteri hidup yang satu ini, rahasia yang selalu menimbulkan pertanyaan di hati para jomblo.hehehe

Kalimat-kalimat diatas biasa saya dengar dari teman-teman yang baru menikah, lalu dengan antusias menceritakan pertemuan mereka dengan mata berbinar, penuh semangat, acapkali mereka bercerita sampai berkeringat dan haus. Begitulah, pembicaraan tentang rahasia pertemuan dengan belahan jiwa akan selalu menjadi topik yang menarik, tidak sedikit cerita-cerita itu diangkat menjadi sebuah novel, lalu menjadi film yang menghiasi layar bioskop tanah air. Tentunya dengan tambahan sedikit bumbu biar manis asam asin-nya lebih ngena di hati.

Kembali ke "jodoh". Jodoh itu salah satu rahasia besar Yang Maha Tunggal, sama seperti terahasiakannya kematian dan sebabnya, sama seperti tabir misteri rezeki dan pintunya. Bertemu jodoh, juga mempunyai sebab, layaknya kejadian-kejadian lain yang juga memiliki sebab. Tapi harus dipahami, sebab-sebab itu sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa dan sudah tertulis jelas di lauhul mahfuz. Hanya saja karena rahasianya begitu terjaga, kita lah yang menghubung-hubungkan surprise yang kita terima dengan kejadian-kejadian sebelumnya. Nah, disitulah indahnya, disitulah gregetnya. Hehe

Ada sebuah kisah tentang jodoh yang baru saya sadari akhir-akhir ini. Tentang pertemuan orang tua saya, tapi saya tidak akan menceritakan romantisme pertemuan mereka di jaman dulu. Saya akan mengupasnya dengan logika saya sebagai manusia. Ok saya mulai. Ayah saya menjalani masa sekolah di kota Palembang, dari kecil sampai SMA, dan mama saya dibesarkan di sebuah desa kecil di bawah bukit di Sumatera Barat. Kalau dilihat dari segi geografis, daerah tempat orangtua saya tumbuh, mereka tidak akan pernah bertemu. Lalu jika ditelaah dari sisi silsilah, ayah saya, bapak ayah saya, kakek ayah saya, bapak kakeknya ayah saya, lalu kakek kakeknya ayah saya tidak ada hubungan dengan siapapun di desa kecil di bawah bukit tadi, berkunjungpun tidak pernah, mungkin juga tidak pernah tahu ada kehidupan di bawah bukit itu. Walaupun secara logika manusia mereka tidak akan bertemu, toh akhirnya saya ada di muka bumi. Seperti kata ustad Salim A Fillah, jiwa-jiwa mempunyai kode masing-masing, layaknya tentara di sebuah pasukan, dipisahkan sejauh apapun, dibatasi dinding setinggi gunungpun, jika jiwa-jiwa itu saling memahami kode sandi yang diberikan, mereka akan bertemu dan berkumpul. Bagaimana cara dan dimana tempat pertemuan, itu juga akan jadi bagian indahnya sebuah rahasia. Seperti Adam a.s yang tidak pernah tahu akan kembali berkasih sayang dengan Hawa di Jabal Rahmah.

Tulisan ini sebenarnya tidak berniat mengangkat romantisme bertemu jodoh atau mencoba menggali rahasia semesta. Tulisan ini hanya sebagai stimulan untuk kembali sadar, lalu instrospeksi, dan kembali percaya dengan sungguh-sungguh kalau semuanya sudah diatur. Afa yang segera dibukakan tabir, dan ada yang tetap menjadi sangat indah ketika masih samar-samar, bertambah indah bila terungkap di waktu dan tempat yang tepat.

Jika semua rahasia masa depan bisa kita ketahui, tidak akan ada lagi kata perjuangan. Seperti tokoh kartun Nobita, tidak lagi memiliki tantangan untuk jatuh cinta diam-diam pada Shizuka karena Standby me sudah membuka rahasia masa depannya bersama Shizuka. Kasihan Nobita, udah dapat nilai 0 melulu, greget hidupnya pun hilang, ga ada degup-degupnya lagi kalau ketemu Shizuka. Hahahaa

Biarlah yang seharusnya jadi rahasia, tetap menjadi rahasia sampai waktu menyibak penghalangnya, seperti kamu.iyaaaa kamuuu....