Rabu, 30 Maret 2011

The Man Of The Year: Nurdin Halid

Terlalu berlebihan atau tidak tentang judul ini, tergantung sudut pandang kita masing-masing. Akan tetapi setiap kita pasti setuju jika Nurdin Halid membuat heboh seantero nusantara pada tahun ini. Sebenarnya saya punya cukup alasan menghadirkan judul ini hanya dengan sebuah analogi: Pak Harto dengan Nurdin Halid. Jelas sekali Nurdin Halid bukan siapa-siapa dibanding pak Harto.

Nah, ini dia yang uniknya. Pak Harto yang notabene seorang penguasa kuat bisa dibuat jatuh pada saat itu oleh segenap elemen masyarakat, sedangkan Nurdin Halid yang hanya seorang ketua umum salah satu lembaga cabang olahraga tak mampu lengser oleh demonstrasi segenap pecinta olahraga, dan bahkan sepertinya pemerintah juga "agak takut" untuk turun tangan. Apa yang sebenarnya terjadi?

PSSI adalah lembaga di bawah naungan Kemenpora, logikanya pemerintah mempunyai hak penuh untuk tidak mengakui atau kasarnya mampu menjegal ketika "The Man Of The Year" ingin naik tahta lagi. Tapi kenyataannya mereka tak melakukan itu. Kita semua tahu, mereka bukannya tak mampu menjegal "Sang Pangeran", melainkan takut dengan tembok besar yang ada di belakangnya. SETUJU?

Ok, kalau setuju mari kita lanjutkan.
Kongres PSSI, sebuah bagian dari kegiatan olahraga tanah air, yang pastinya dengan persetujuan pemerintah. Lucunya, Menpora pun tak diundang untuk menghadiri acara besar PSSI tersebut. Lucu kan...lucu kan.

Readers, apa kesimpulan yang dapat kita ambil??? Terpaksa Nurdin Halid berhak menyandang gelar "The Man Of The Year 2011" karena menghebohkan bangsa ini.
Kesimpulan kedua adalah: Alangkah lucunya negeri ini (nyontek judul film), lucu ya....Mari kira bertahan hidup di sebuah negeri yang lucu.

Fenomena Unik: Ada manusia yang tak bisa melawan rasa kantuk (Semoga Unik)

Hampir menginjak dua bulan, status sebagai abdi negara yang baik dan penuh sopan santun saya lakoni disini. Ya, disini, tempat dimana dulu saya menuntut ilmu agar mampu bersaing di belantara persilatan yang tak kenal kasih sayang.

Saat ini (saat cerita ini ditulis), saya sedang duduk di meja tempat saya bersemedi, di depan sebuah PC yang baru konek internet. Disamping saya, ada jendela kaca yang membuat pandangan mata ini bebas menyapuapa saja yang lewat, karena di samping ada parkiran motor. Dan seorang saya menjadi sangat leluasa memperhatikan tingka laku mahasiswa yang imut, lucu, dan menggemaskan (weleh...kok seperti anak TK???)

Ehm, siang ini begitu panas, terlalu....
Membuat badan lemah dan lesu, kelopak mata ingin terkatup. Tapi kewajiban sebagai abdi negara yang penuh integritas harus dijalankan (weleh...weleh....kalau anggota dewan baca, pasti keseindir). Ruangan kami pun ada AC, sama seperti ruangan sidang para wakil rakyat, tapi kami bisa lho "baku hantam" melawan rasa kantu, mereka kok ga bisa ya??? Sebuah fenomena yang butuh penelitian serius dari seorang ahli jembatan (wew?).

Semoga para ahli bisa menemukan penyebab dari fenomena unik tersebut, dan segera ditemukan obat dari "penyakit" lama itu.