Lalu apa cita-cita saya? jawabannya banyak. Kalau dihitung dari saya TK sampai sekarang sudah berkerja, cita-cita saya lebih dari selusin tentunya saya punya alasan waktu itu.Ini cita-cita saya dari dulu sampai sekarang:
- Saat TK cita-cita saya jadi Polisi. Alasannya kalau nanti saya punya anak, anak saya akan ditakuti teman-temannya, seperti seorang teman saya yang bapaknya seorang Polisi. Begitulah pemikiran saya saat TK.
- Beranjak SD cita-cita saya berubah. Saya ingin jadi seorang Insinyur Pertanian karena ayah saya bekerja di Dinas Pertanian dan Perkebunan. Seiring berjalan waktu cita-cita saya kandas karena gelar Insinyur Pertanian tidak ada lagi ditukar dengan Sarjana Pertanian, walaupun pada dasarnya sama, saya tetap ngotot untuk merubah cita-cita saya.
- Saya juga pernah bercita-cita menjadi pemain bola. Ini terjadi saat saya SMP. Tidak ada alasan untuk cita-cita saya ini, semata karena hobi saya bermain bola waktu itu, jadi saya ingin jadi pemain bola profesional. Cita-cita saya kembali berubah karena saya tidak terpilih menjadi tim sekolah disebabkan badan saya yang tergolong kecil. Di masa ini saya paling sering berganti cita-cita, mulai dari guru, dokter, pilot, dan banyak lagi.
- Masa SMA adalah masa yang paling indah, begitu kata orang-orang, tapi tidak untuk cita-cita saya. Zaman SMA saya tidak punya cita-cita (profesi yang diinginkan). Saya hanya ingin melanjutkan kuliah di kampus-kampus favorit di negeri ini, walaupun sepertinya mustahil dengan kemampuan akademik saya yang pas-pas-an..hehehe... jadilah saya pria tanpa cita-cita ketika SMA.
- Selepas SMA saya melanjutkan kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Di sini saya menemukan cita-cita baru, saya ingin jadi penulis, cerpenis, novelis, dan yang sejenis. Angan-angan saya sungguh jauh dengan cita-cita ini. Saaya berangan-angan novel saya menjadi novel bestseller lalu difilm kan. Dan saya otomatis menjadi kaya raya.hehehe..Bermimpi memang enak kawan.
- Sekarang, saya bekerja sebagai abdi negara di perguruan tinggi tempat saya kuliah dulu. Meski sekarang saya sudah memiliki penghasilan yang cukup, cita-cita saya sebagai penulis masih menjadi impian sampai sekarang dan harus saya wujudkan.
Ada sebuah cita-cita saya yang belum tercapai, yaitu masuk surga. Cita-cita yang harus mewajibkan saya mati dulu.
Selama perjalanan hidup saya, hanya satu yang tidak pernah saya cita-citakan, yaitu menjadi POLWAN dan BIDAN. Kawan-kawan pasti tau alasannya.
1 komentar:
capailah cita2mu jangan hanya di impikan tapi dilakukan
Posting Komentar