Selasa, 05 April 2011

Setitik Air Dari Tuhan

Saat itu aku gersang
Merasa kerontang
tanpa pegangan
Tak tentu arah

Panas ladang ini buat setiap pori tubuh ini mengering
Tenggorokan menjerit menggeliat dengan dahaga yang sangat
Inikah sebuah hukuman Tuhan?
Aku limbung, terombang-ambing di lautan yang gersang

Akhirnya ku terpekur, tersungkur
Aku hilang tanpamu Tuhan
Jauh diri berbelok, makin samar kulihat cahaya-Mu
Aku takut Tuhan,takut kehilangan nikmat bercumbu, bercinta denganMu

CintaMu begitu luas Rabb...
Engkau teteskan setitik air saat dahaga menyerangku
Kau tuntun aku merapat dengan barisan itu
Barisan yang bergelimang cahayaMu

(Palembang, 5 April 2011)
Rasa Syukur yang Amat Sangat

Tidak ada komentar: